Senin, 05 Juni 2017

Sex education series #4

Menghadapi Pornografi
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
.
.
Pornografi..
.
Sebuah kata yang sangat menyeramkan bagi kita para orang tua.
Bener gak Ayah Bunda?
.
Setiap orangtua pasti ingin anaknya tumbuh dan berkembang tanpa pengaruh pornografi. Kalo saya sih YES ...
.
Tapi kita sebagai orangtua tidak dapat memantau anak selama 24 jam terus menerus. Terutama jika anak sudah masuk ke bangku sekolah ya.. Saat anak bersama teman-temannya kita tidak bisa mengawasinya.
.
Bisa jadi ketika kita melakukan proteksi dari video-video asusila yang ada di dunia maya, eh ternyata di sekolah dia menonton video tersebut bersama temannya. Eits tunggu, jangan keburu panik.
.
Sebelumnya kita harus paham dulu kenapa video ini harus benar-benar dijauhkan dari kehidupan buah hati tercinta.
.
Mengkonsumsi video porno akan memberi kenikmatan tersendiri bagi seseorang. Kemudian dari hanya melihat ia merasa kurang puas maka ia akan masuk ke level lebih tinggi lagi yaitu melakukan onani. Nah akan ada level dimana dia sudah mulai kecanduan, dia butuh video porno baru untuk memuaskan dirinya. Lalu dia merasa bosan melakukan onani dan masuk lah ke tahap berikutnya, yaitu hubungan seksual.
.
Aiiiiih, serem banget kan yaaaa…
.
Jadi gimana donk Bubu kalau ada udah terlanjur melihat konten porno?
.
Tenangkan diri. Yup, pertama Ayah dan Bunda harus tenangkan diri, saya tau pasti rasanya panik luar biasa. Kaget banget anak kita yang imu-imut kok bisa masuk ke situs porno, gitu kan? Oke tenang, rileks, Ayah dan Bunda adalah orangtua yang hebat, pasti bisa kok melalui fase ini dengan sempurna.
.
Jangan dimarahi. Oke langkah kedua setelah Ayah dan Bunda sudah menguasai diri, dekati anak. Tapi jangan marah. Saat kita tertekan otak akan mempersiapkan diri untuk melakukan agresi fisik, serangan balik ke orangtua nya, bisa berbohong atau malah kabur. Gak pengen seperti itu kan?
.
Coba duduk disamping anak dan katakan "Wah kamu lagi liat apa sayang?" dengan suara yang lembut. Mendapat pertanyaan ini cukup memberinya rasa bersalah tanpa melukai perasaannya kok Yah Bun. Aduh bisa gak ya? Bisa kok.. Bisa.. Dengan kekuatan cinta.. (Kayak Sailormoon ya).
.
Di langkah kedua ini jadilah sahabat baik anak. Tanyakan kenapa dia melihat tayangan ini. Bisa jadi dia gak sengaja pencet lho Bun. Saya pernah mau cari kostum princess dewasa, eh masuk ke situs online shop jualan baju tidur sexy karakter princess.. Kaget banget. Gimana kalau ananda yang imut juga salah pencet juga? Udah kaget kok masuk ke situs ginian, ditambah lagi kaget dapat semburan lahar panas dari orangtua. Bayangkan bagaimana perasaan anak saat itu?
.
Jika dia memang sengaja melihat konten itu, bersikap bijaklah Ayah Bunda yang hebat. Tanyakan bagaimana perasaannya? Apa yang dia pikirkan setelah melihat itu semua? Jika dia diam saja, panik dan terlihat cemas, peluklah dia. Kemudian katakan padanya bahwa apa yang sudah dia lihat adalah tontonan yang tidak baik dan bisa membuat Tuhan marah.
.
Berikan pendidikan seksual sesuai dengan usianya dan penuhi rasa ingin tahu anak. Jangan sampai anak mencari tahu sendiri, malah semakin berbahaya.
.
Mungkin di tahap kedua ini akan menjadi berat bagi kedua belah pihak. Sebenarnya saat diskusi ini Ayah dan Bunda bisa mengajaknya keluar dari TKP (misal dari kamar pindah ke ruang keluarga) kemudian minum es dan kue bersama. Hal ini bisa membuat kedua belah pihak lebih santai, dan anakpun tidak merasa bahwa kita sedang menginterogasinya.
.
Sikap bijaksana kedua orangtuanya akan memberi dampak positif bagi anak, dia akan percaya pada orangtuanya dan insya Allah setiap ada masalah Ayah dan Bunda bisa dipercaya dan tidak akan emosional.
.
Beri aktivitas positif lainnya. Yang lalu biarlah berlalu, jangan jadi semakin overprotektif ya Yah Bun. Jangan pernah mengungkit masalah ini, anak-anak akan kehilangan kepercayaan pada Anda berdua. Yuk sama-sama move on, buat aktivitas positif untuk menghilangkan trauma pada orangtua dan anak. Piknik keluarga, atau memasukkan anak ke lembaga kursus sesuai dengan minatnya.
.
Lalu, bagaimana cara mencegahnya Bubu?
Untuk pencegahan, Ayah dan Bunda dapat meningkatkan perlindungan anak dengan cara-cara dibawah ini
1. Membatasi kemudahan mengakses konten porno dengan melakukan filter konten porno dengan bantuan software.
2. Meningkatkan kualitas hubungan orangtua dan anak sehingga anak tidak merasa canggung jika sewaktu-waktu kita melakukan inspeksi mendadak terhadap ponsel dan laptopnya.
3. Rutin mengajak diskusi dengan anak tentang apa yang terjadi di lingkungannya dia. Ingat, jadilah sahabat yang baik.
4. Tak hanya potensi akademik saja yang perlu ditingkatkan, anak perlu juga dibekali Konsep Ketuhanan dan Manajemen Emosi yang baik.
.
Kita tidak bisa mengawasi anak kita selamanya. Sebaik-baiknya pengawasan kita pada anak  adalah dengan memberinya bekal IQ, EQ dan SQ serta keluarga harmonis yang saling mencintai. Karena keluarga adalah benteng terkuat bagi anak.
.
Dari *Bubu Baba* dan Kak *Candra Adhu Wibowo*
Untuk *Keluarga Hebat Indonesia*
.
*Salam Hebat Penuh Semangat*
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
.
.
Pornografi..
.
Sebuah kata yang sangat menyeramkan bagi kita para orang tua.
Bener gak Ayah Bunda?
.
Setiap orangtua pasti ingin anaknya tumbuh dan berkembang tanpa pengaruh pornografi. Kalo saya sih YES ...
.
Tapi kita sebagai orangtua tidak dapat memantau anak selama 24 jam terus menerus. Terutama jika anak sudah masuk ke bangku sekolah ya.. Saat anak bersama teman-temannya kita tidak bisa mengawasinya.
.
Bisa jadi ketika kita melakukan proteksi dari video-video asusila yang ada di dunia maya, eh ternyata di sekolah dia menonton video tersebut bersama temannya. Eits tunggu, jangan keburu panik.
.
Sebelumnya kita harus paham dulu kenapa video ini harus benar-benar dijauhkan dari kehidupan buah hati tercinta.
.
Mengkonsumsi video porno akan memberi kenikmatan tersendiri bagi seseorang. Kemudian dari hanya melihat ia merasa kurang puas maka ia akan masuk ke level lebih tinggi lagi yaitu melakukan onani. Nah akan ada level dimana dia sudah mulai kecanduan, dia butuh video porno baru untuk memuaskan dirinya. Lalu dia merasa bosan melakukan onani dan masuk lah ke tahap berikutnya, yaitu hubungan seksual.
.
Aiiiiih, serem banget kan yaaaa…
.
Jadi gimana donk Bubu kalau ada udah terlanjur melihat konten porno?
.
Tenangkan diri. Yup, pertama Ayah dan Bunda harus tenangkan diri, saya tau pasti rasanya panik luar biasa. Kaget banget anak kita yang imu-imut kok bisa masuk ke situs porno, gitu kan? Oke tenang, rileks, Ayah dan Bunda adalah orangtua yang hebat, pasti bisa kok melalui fase ini dengan sempurna.
.
Jangan dimarahi. Oke langkah kedua setelah Ayah dan Bunda sudah menguasai diri, dekati anak. Tapi jangan marah. Saat kita tertekan otak akan mempersiapkan diri untuk melakukan agresi fisik, serangan balik ke orangtua nya, bisa berbohong atau malah kabur. Gak pengen seperti itu kan?
.
Coba duduk disamping anak dan katakan "Wah kamu lagi liat apa sayang?" dengan suara yang lembut. Mendapat pertanyaan ini cukup memberinya rasa bersalah tanpa melukai perasaannya kok Yah Bun. Aduh bisa gak ya? Bisa kok.. Bisa.. Dengan kekuatan cinta.. (Kayak Sailormoon ya).
.
Di langkah kedua ini jadilah sahabat baik anak. Tanyakan kenapa dia melihat tayangan ini. Bisa jadi dia gak sengaja pencet lho Bun. Saya pernah mau cari kostum princess dewasa, eh masuk ke situs online shop jualan baju tidur sexy karakter princess.. Kaget banget. Gimana kalau ananda yang imut juga salah pencet juga? Udah kaget kok masuk ke situs ginian, ditambah lagi kaget dapat semburan lahar panas dari orangtua. Bayangkan bagaimana perasaan anak saat itu?
.
Jika dia memang sengaja melihat konten itu, bersikap bijaklah Ayah Bunda yang hebat. Tanyakan bagaimana perasaannya? Apa yang dia pikirkan setelah melihat itu semua? Jika dia diam saja, panik dan terlihat cemas, peluklah dia. Kemudian katakan padanya bahwa apa yang sudah dia lihat adalah tontonan yang tidak baik dan bisa membuat Tuhan marah.
.
Berikan pendidikan seksual sesuai dengan usianya dan penuhi rasa ingin tahu anak. Jangan sampai anak mencari tahu sendiri, malah semakin berbahaya.
.
Mungkin di tahap kedua ini akan menjadi berat bagi kedua belah pihak. Sebenarnya saat diskusi ini Ayah dan Bunda bisa mengajaknya keluar dari TKP (misal dari kamar pindah ke ruang keluarga) kemudian minum es dan kue bersama. Hal ini bisa membuat kedua belah pihak lebih santai, dan anakpun tidak merasa bahwa kita sedang menginterogasinya.
.
Sikap bijaksana kedua orangtuanya akan memberi dampak positif bagi anak, dia akan percaya pada orangtuanya dan insya Allah setiap ada masalah Ayah dan Bunda bisa dipercaya dan tidak akan emosional.
.
Beri aktivitas positif lainnya. Yang lalu biarlah berlalu, jangan jadi semakin overprotektif ya Yah Bun. Jangan pernah mengungkit masalah ini, anak-anak akan kehilangan kepercayaan pada Anda berdua. Yuk sama-sama move on, buat aktivitas positif untuk menghilangkan trauma pada orangtua dan anak. Piknik keluarga, atau memasukkan anak ke lembaga kursus sesuai dengan minatnya.
.
Lalu, bagaimana cara mencegahnya Bubu?
Untuk pencegahan, Ayah dan Bunda dapat meningkatkan perlindungan anak dengan cara-cara dibawah ini
1. Membatasi kemudahan mengakses konten porno dengan melakukan filter konten porno dengan bantuan software.
2. Meningkatkan kualitas hubungan orangtua dan anak sehingga anak tidak merasa canggung jika sewaktu-waktu kita melakukan inspeksi mendadak terhadap ponsel dan laptopnya.
3. Rutin mengajak diskusi dengan anak tentang apa yang terjadi di lingkungannya dia. Ingat, jadilah sahabat yang baik.
4. Tak hanya potensi akademik saja yang perlu ditingkatkan, anak perlu juga dibekali Konsep Ketuhanan dan Manajemen Emosi yang baik.
.
Kita tidak bisa mengawasi anak kita selamanya. Sebaik-baiknya pengawasan kita pada anak  adalah dengan memberinya bekal IQ, EQ dan SQ serta keluarga harmonis yang saling mencintai. Karena keluarga adalah benteng terkuat bagi anak.
.
Dari *Bubu Baba* dan Kak *Candra Adhu Wibowo*
Untuk *Keluarga Hebat Indonesia*
.
*Salam Hebat Penuh Semangat*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

no sara
no bully
always keep smail