Sabtu, 17 Juni 2017

SERING DISAKITI TEMEN KAMU ? INI DIA TERNYATA PENYEBABNYA

Bagaimana mungkin kita rela membiarkan anak kita bergaul tanpa arah, mengalir seperti air.

Saat ini, kalau anak kita tidak memiliki prinsip pergaulan yang kuat, dengan mudahnya akan terbawa arus pergaulan.

Parahnya jika anak kita hanya dimanfaatkan oleh orang lain yang dianggap anak kita sebagai "sahabat" nya padahal hanya teman atau kenalanannya.

Berikut saya akan sampaikan pengalaman saya dan murid-murid saya tentang lingkaran sosial pergaulan, antara lain :
1. Kenalan
2. Teman
3. Sahabat

Berikut penjelasan rincinya :

1. Kenalan
#Dia tau nama anak kita, tau alamat rumah kita, tau nomor telepon anak kita namun belum ada keterikatan emosional "Oh iya saya kenal dia" kira-kira begitu. Untuk level ini sebaiknya jangan terlalu percaya, jangan terlalu memakai perasaan.

2. Teman
#Dia sudah teruji dalam hubungan emosional, sehari-hari dia bermain dengan anak kita, bersenang-senang dengan anak kita. Di sekolah ataupun diluar sekolah, mereka tetap dapat bergaul bersama. Hanya di level bersenang-senang.

3. Sahabat
#Seorang sahabat adalah saringan alam dari kenalan lanjut teman kemudian tersaring menjadi sahabat karena hubungan kedua anak tersebut sudah teruji dengan kesenangan, kesusahan, airmata, kerja keras dan yang paling penting adalah ujian tentang uang.

Saat terkait tentang uang, biasanya orang akan muncul egonya, sifat dan karakter sesungguhnya.

Contohnya :
Pernah gak ngalamin kejadian kayak gini?!

Ada seorang kenalan/ teman yang anda anggap sahabat dan sudah seperti keluarga sendiri?

Saat dia susah, saat dia butuh bantuan, saat dia ada masalah kita selalu membantunya, meskipun tidak bisa menyelesaikan kita selalu mau meluangkan pikiran, waktu, tenaga dan uang kita untuk membantunya.

Nah, dunia kan pasti berputar. Saat kita butuh bantuan dan ada masalah kemudian kita minta tolong, dia dengan entengnya menjawab,

"Sori ya, saya gak bisa bantu" dan hanya bisa berkomentar tentang apa yang kita lakukan, tanpa mau membantu secara nyata. #sakitnyatuhdisini :D

So....Kesimpulannya, sekarang pastikan anak kita bergaul dengan cara bergaul sesuai kelas dan level lingkaran sosial pergaulannya.

Jangan sampai anak kita hanya di manfaatkan saja oleh kenalan atau teman yang dia anggap sahabat.

Komunikasi sosial pergaulan harus ada timbal balik secara nyata.

Salam Hebat, Penuh Semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

no sara
no bully
always keep smail