Menjadi Sahabat Remaja
Bismillah
Perkembangan anak selalu dinamis di setiap masa. Termasuk di masa remaja.
Gap antara anak dan orangtua, menjadi topik yang cukup hangat dibicarakan antara orangtua remaja
Perbedaan nilai nilai yang dianut, kecenderungan perilaku, kebiasaan kebiasaan.
Kekhasan perkembangan remaja, salah satunya adalah lebih lekat dengan teman sebaya.
Sebenarnya hal ini merupakan fase penting sebagai persiapan masa dewasa.
Di fase ini, anak memilah mana yang perlu dibicarakan dengan orangtua.
Mana yang perlu dibicarakan dengan teman.
Anak mulai bersiap untuk berpisah dengan orangtua.
Kelak ketika dewasa, merekapun akan memilah mana yang perlu dikabarkan ke orangtua, mana yang tidak.
Mana yang menjadi topik dengan pasangan, mana yang menjadi topik dengan rekan kerja, mana yang dengan orangtua.
Semisal ada orang dewasa yang tidak bisa memilah, semua persoalan keluarganya diceritakan ke orangtua.
Biasanya ini dipandang belum dewasa.
Namun tidak semua orangtua sudah menyiapkan diri mendampingi anak di masa ini.
Masih ada yang terkejut dan mempertanyakan.
Merasa anak menjadi jauh.
Padahal memang sudah waktunya anak mempersiapkan diri untuk "jauh" yang sebenarnya adalah jalan menuju mandiri.
Tidak semua remaja mengalami masa yang meresahkan orangtua.
Mungkin ada saatnya ia mencoba coba hal baru
Tampak lebih sensitif
Akan tetapi hal itu tidaklah permanen sifatnya
Salah satu faktor remaja bisa melalui masa sulitnya adalah ketika orangtua bisa menjadi sahabat remaja
Bagaimana agar kita bisa menjadi sahabat remaja
1. Bangun rasa percaya anak kepada kita, di dua tahun pertama kehidupannya.
Penuhi semua kebutuhannya di DUA tahun pertama,segera!
2. Jaga rasa percaya yang sudah terbentuk.
Caranya: sesuai kata dengan perbuatan. Tidak berbohong, tidak mengatakan hal yang tidak akan dilakukan
3. Berempati pada perasaan anak. Menerima dulu sebelum memgarahkan
4. Mendampingi anak ketika ia mengalami kesulitan (mendampingi tidak berarti intervensi/ membantu)
5. Bangun kelekatan dan kehangatan dengan cara bercanda, berinteraksi bersama,melakukan kegiatan bersama
6. Komunikasi empatik
7. Pahami kekhasan karakter remaja, agar orangtua tidak cepat terpancing emosinya. Bisa bijak menghadapi masalah yang munvul.
Ketujuh hal ini, perlu dijalankan dari sejak anak lahir, secara konsisten. Menjadi sahabat remaja, sulit dilakukan mendadak.
Hal ini akan menjadi pondasi relasi positif anak dengan orangtua.
Catatan: membangun kehangatan berbeda dengan memanjakan. Seiring membangun kehangatan perlu membangun ketangguhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
no sara
no bully
always keep smail