Selasa, 04 April 2017

[ Ilmu Memeluk Anak – Kisah Pengalaman Pengasuhan dari Elly Risman ]

[ Ilmu Memeluk Anak – Kisah Pengalaman Pengasuhan dari Elly Risman ]

Tulisan-tulisan dalam buku ini diceritakan oleh orang-orang yang  mendapatkan pengalaman langsung dari bu Elly. Tidak hanya para ibu, ada juga tulisan beberapa Ayah. Hampir semuanya, mengalami masalah dalam pengasuhan anaknya. Komunikasi yang tidak terjalin baik, egois dan masih banyak lagi. Mengenal Ibu Elly Risman, kata mereka, bukan hanya mengenal ilmu parenting sebagai sebuah pengetahuan dan keterampilan. Tapi yang terpenting adalah kesungguhan untuk menjadi orangtua yang benar-benar sadar dan paham amanah yang kita emban dari sang Maha Pencipta. Ya, itulah yang sejak awal ingin saya sadari. Saya ingin memutuskan benang merah pola asuh orangtua saya terdahulu. Bukan menganggap pola asuh mereka tidak baik. Hanya saja, saya ingin menyesuaikan dan menjadi lebih baik lagi.

Pada banyak kisah dalam buku ini, rumus BMM atau BMM-K alias Berpikir, Memilih, Memutuskan dan Konsekuensi melekat dalam ingatan saya. Menurut saya (yang belum memiliki anak) rumus tersebut tetap bisa saya gunakan dalam -- Tidak hanya ke sepupu dan keponakan, tapi juga pada suami dan orangtua di rumah-- Ini membuat saya lebih berhati-hati dalam berbicara.

Lewat buku ini saya semakin menyadari, memeluk anak -- jiwa dan raganya -- memerlukan ilmu. Seperti yang sering Ibu Elly katakan “Parenting is About wiring”. Pengasuhan adalah bagaimana otak kita saling dihubungkan dalam membentuk kebiasaan. Anak yang tak pernah dipeluk tak panda memeluk. Semua pola yang kita berikan ke anak dari kecil, cara kita mengasuhpun akan terekam oleh otak mereka. Anak yang dibesarkan dengan bentakan akan menjadi orangtua pembentak juga. Anak yang dibesarkan dengan cubitan nantinya kemungkinan besar akan menjadi orangtua pencubit pula. Anak yang dibesarkan dengan konsep diri yang rendah, selalu disalahkan, akan jadi orangtua yang menyalah-nyalahkan anaknya kelak. Jadi sudah seharusnya kan kalau kita sebagai  orangtua memutuskan rantai pola asuh seperti itu.

Mau ???

Tulisan-tulisan dalam buku ini diceritakan oleh orang-orang yang  mendapatkan pengalaman langsung dari bu Elly. Tidak hanya para ibu, ada juga tulisan beberapa Ayah. Hampir semuanya, mengalami masalah dalam pengasuhan anaknya. Komunikasi yang tidak terjalin baik, egois dan masih banyak lagi. Mengenal Ibu Elly Risman, kata mereka, bukan hanya mengenal ilmu parenting sebagai sebuah pengetahuan dan keterampilan. Tapi yang terpenting adalah kesungguhan untuk menjadi orangtua yang benar-benar sadar dan paham amanah yang kita emban dari sang Maha Pencipta. Ya, itulah yang sejak awal ingin saya sadari. Saya ingin memutuskan benang merah pola asuh orangtua saya terdahulu. Bukan menganggap pola asuh mereka tidak baik. Hanya saja, saya ingin menyesuaikan dan menjadi lebih baik lagi.

Pada banyak kisah dalam buku ini, rumus BMM atau BMM-K alias Berpikir, Memilih, Memutuskan dan Konsekuensi melekat dalam ingatan saya. Menurut saya (yang belum memiliki anak) rumus tersebut tetap bisa saya gunakan dalam -- Tidak hanya ke sepupu dan keponakan, tapi juga pada suami dan orangtua di rumah-- Ini membuat saya lebih berhati-hati dalam berbicara.

Lewat buku ini saya semakin menyadari, memeluk anak -- jiwa dan raganya -- memerlukan ilmu. Seperti yang sering Ibu Elly katakan “Parenting is About wiring”. Pengasuhan adalah bagaimana otak kita saling dihubungkan dalam membentuk kebiasaan. Anak yang tak pernah dipeluk tak panda memeluk. Semua pola yang kita berikan ke anak dari kecil, cara kita mengasuhpun akan terekam oleh otak mereka. Anak yang dibesarkan dengan bentakan akan menjadi orangtua pembentak juga. Anak yang dibesarkan dengan cubitan nantinya kemungkinan besar akan menjadi orangtua pencubit pula. Anak yang dibesarkan dengan konsep diri yang rendah, selalu disalahkan, akan jadi orangtua yang menyalah-nyalahkan anaknya kelak. Jadi sudah seharusnya kan kalau kita sebagai  orangtua memutuskan rantai pola asuh seperti itu.

Mau ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

no sara
no bully
always keep smail