Rabu, 05 April 2017

CARA MELATIH ANAK BERTANGGUNG JAWAB*

*CARA MELATIH ANAK BERTANGGUNG JAWAB*

Misalnya kita punya 2 atau 3 anak. Nah setiap weekend, buat deh tabel di kertas yang isinya nama hari dalam seminggu dan kolom menu makanan. Duduk deh bareng-bareng, lalu diskusi sama anak-anak hari senin pengen sarapan apa, selasa bawa bekal apa, rabu, pengen makan malam apa dst… Nah kalo sudah menentukan menu dalam seminggu, catat semua bahan yang dibutuhkan selama seminggu, kemudian pergi belanja ke supermarket bareng-bareng. Nah menu itu di tempel di tempat yang gampang terlihat. Cara ini akan memudahkan dan mengurangi stress si ibu dalam hal mengatur menu makanan. Si sulung maunya ini, si bungsu maunya itu, kan nggak mungkin dalam 1 hari diturutin semua. Makanya dengan adanya peta menu ini, menu seminggu sudah ada karena keputusan bersama, bukan keputusan orang tua aja. Jadi tidak ada alasan si anak menolak makan karena yang pilih menunya kan dia sendiri. Kalo anak menolak makan, sudah konsekuensi dia untuk nggak bisa makan selain menu yang sudah disepakati bersama. Jadi, ibu jangan stress kalo salah satu anaknya nggak mau makan. Dia harus belajar bertanggung jawab dengan pilihannya. Kalo nggak mau tanggung jawab ya konsekuensinya dia bakal kelaparan kali itu.

*Contoh lain untuk mengajarkan tanggung jawab dan kemampuan memilih si anak:*

beri kesempatan anak untuk jajan. Anak boleh kok jajan. Misal saat ke supermarket kita batasi beri anak uang 20ribu, nah bilang ke anak bahwa uang itu boleh untuk dibelikan apapun yang dia mau, tapi dalam seminggu ke depan nggak boleh jajan lagi. Nah anak akan berpikir beli apa ya dengan uang 20ribu yang bisa memuaskan hati untuk persediaan cemilan seminggu, misalnya. Kadang ada yang merengek, bisa dapet apa 20ribu untuk seminggu. Nah maka itu gunanya pelajaran ini supaya mereka bisa ambil keputusan mana yang terbaik 🙂

*Tips supaya kita nggak gampang memberi label pada anak atau orang terdekat kita:*

tulis di kertas, kolom kiri untuk berbagai kekurangan si anak, dan kolom kanan untuk berbagai kelebihan si anak. Misal:

kekurangan >< kelebihan
– nakal><pintar gambar
– malas><jago basket
– nggak rapi><suka menolong

Nah, coret deh seluruh kolom kiri (kolom kekurangan), dan jangan pernah menyebut anak kita dengan label itu. Panggillah anak kita dengan sebutan, misal “sini dong anak mama yang jago basket”, “anak papa yang pintar menggambar udah makan belum nih..” dst…

Semoga Bermanfaat & SELAMAT PRAKTEK ya Amazing Parents !!!

*Change Maker Family*
*Sahabat Orangtua Belajar Pengasuhan*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

no sara
no bully
always keep smail