🌺🌺🌺RESUME 30 MENIT LEBIH DEKAT
KELAS MARTIKULASI IIP Banten🌺🌺🌺
Guru Tamu : Itsnita Husnufardani, S. Psi.
Nama pena: Farda Semanggi
☘, nama pena yang dipilih karena pengalaman hidupnya membawanya menyukai dunia Self Empowerment, Kemuslimahan, dan menulis kreatif.
Lahir di Jombang, 18 November 1987.
Alamat: Perum Andalusia Regency D14, Gresik-Jawa Timur
Suami: Andik Nur Achmad S. T.
Anak: Asmanina Abrarabbani (2y6m)
Facebook: https://www.facebook.com/itsnitahusnufardani
🏄♀Aktivitas sehari-sehari:
💕IRTB, Fasilitator & Home Educator @Semanggifamily
💕Author buku The Diary of Leaner Mommy #1 dan 💕Leader Book Project “Jibaku Post Power Syndrome Full Time Mom”
💕Narasumber kulwap diberbagai WhatsApp dan sharing session offline bertema Kemuslimahan (Ibu Anak dan Keluarga), Self Empowerment, dan menulis kreatif.
💕 Ketua Ibu Profesional Surabaya Raya
💕Leader Fasilitator Nasional Institut Ibu Profesional
💕Pengurus Grup & Fasilitator HEbAT Surabaya – Jatim 1
Kini, Itsnita sedang asyik belajar menjalani peran barunya sebagai istri dan ibu pembelajar di Universitas Kehidupan dg bersungguh-sungguh hingga mampu lulus Cumlaude kembali saat bertemu Sang Maha Pencipta. Aamiin.
Moderator : bunda Krishartati & bunda Marfa
Wilayah : Banten
Waktu : Rabu, 15 maret 2017. Pukul 19.30 - 20.00
Peresume : yusti roswati
❤ Hasil Obrolan 30 Menita lebih Dekat❤
1. Tanya
Bunda himma
Ibu Itsnita yg dirahmati Allah, saya memiliki dua pertanyaan sbb :
1. Dalam menjalankan peran sebagai Ibu saya masih mengalami naik turun semangat yang mana saya memang orangnya moody, harus selalu dipecut semangatnya. Salah satunya saya ambil me time seminggu satu ata dua kali masing2 1jam untuk bisa merefresh semangat saya menjalani aktivitas saya, agar mata saya kembali berbinar ketika menjalani peran saya. Tapi apakah hal ini boleh dilakukan? Saya kadang merasa egois ketika saya melakukannya, karena anak saya kadang tidak rela kalau saya tinggalkan dia. Maksudnya saya jd merasa bersalah. Padahal untuk diri pribadi saya merasa refresh itu perlu banget untuk kemudian saya hadir kembali dg diri yg memiliki semangat menggebu-gebu
2. Saya jg coba terlibat dg aktivitas anak bermain sepenuhnya, tetapi kadang saya masih sulit menemukan cara untuk memancing anak saya tertarik kepada hal2 tertentu
Jawab
Salam kenal bunda Himma,
1. Me time, itu kebutuhan yg sgt personal. Jd memang akan berbeda masing2 individu bun. Ada yg bisa menemani anak seharian dg jatah me time agak lama, ada yg sangat butuh me time walau dalam sehari saja brg beberapa jam. Maka, bunda sblm melakukan me time harus memahami dulu *kebutuhan* diri butuh brp lama, jika sdh maka komunikasikan ke suami dna anak, kenapa dan bgmn me time yg diingkan. Ada me time yg shortcut, misal makan coklat sendirian, es krim atau sy edisi cabut rumput itu adh bs disebut me time, tp ada yg harus long term, misal butuh 2-3 jam hangout sendirian kemana. Dan pastikan, saat me time, suami dan anak sdh dikondisikan atau ada pengganti sejenak keberadaan kita.
2. Ayo kita cari tahu apa penyebab nya bun, apakah gaya kita yg monoton, apakah kurang terampilnya kita dg memiliki ilmu dan teknik memfasilitasi, observasi atau krg terbukanya mata hati nurani kita menangkap feedback2 kecil dr ananda untuk difollow up belajarnya.
2. Tanya
Bunda ririn.
Bu Farda salam kenal 😊 mau tanya kl boleh tau, nanti putrinya rencana akn sekolah formal atau homeschooling? Dan pertimbangan nya apa bgmn? Trimakasih
Jawab
Salam bunda ririn,
Sbnrnya saya ini sedang masa proses menjadi ortu galau🤓😂, mau disekolahin kok masih ga tega, mau hs kok ngerasa ga pede, nah lho.
Maka sy sejak setahun kmrn perbanyak informasi, ilmu dan pemahaman ttg dua track pendidikan tsb. Prinsip Home education sy perkuat dg ttp menimbang jalur maisng2. Smpai saat ini sy msh full menangani si kecil sendiri, sy msh yakin bs handle sampai usia 5 tahun, pra sekolah. Sambil seiring waktu mengenalkan wawasan ke anak. Nanti akan sy serahkan pilihan sekolah (sdh mulai cari sekolah2 yang se value dg keluarga kami) atau hs ke sikecil (survey komunitas, studi, atau inisiasi lingkng supportif) dan tugas sy hanya menyiapkan kemampaun diri,finansial, lingkungan didua track tsb.
3. Tanya
Salam kenal ibu.
Saya eneng murni.
Bagaimana me-waraskan diri ketika dihadapi anak2 yang bertengkar dan saling memukul?
Kalau anak2 lagi rebutan/ berantem saya suka nangis sendiri, mau marah khawatir anak2 mencontoh dan melakukan, ga marah2 ko saya nya yang kurang waras jadi nya 😂
Jawab
Salam kenal mb eneng, waah sy yg sepertinya harus belajar krn blm mengalami keadaan demikian. Hanya, yg sy yakini, sy harus waras dg mengenal diri dan konflik2 pengasuhan yg srg terjadi. Krn dg menambah pemahaman maka sy bs merubah paradigma dan fokus pd solusi, reapon yg diberikan pun bukan bersifat spontanitas atau reaktif yg nangiiis, teriaaak, banting2 haaaaaaa 😂 atau tantrum pisan. Tapi respon yg bersifat masuk akal, melihat mslh dr yg tampak. Etdah, perlu banyak latihan menahan sumbu diri mbak, biar ga pendek2 banget, dan memperpanjang nalar. Sejauh ini yg sy lakukan,alhamdulillah cukup manjur, dan sy pikir skill emosinya agak meningkat 😂 nti tgl prakteknya. Mohon doanya,
4. Tanya
Bunda masrurat
Assalamualaikum mba farda..
Senang bisa ketemu disini.
Oya. Sy mw bertanya, bagaimana bisa memunculkan ide kreatif saat membersamai anak?
Ada kah kurkulum khusus sesuai dg usia perkembangan anak? Atau ngalir aja.
Makasih mba..
Jawab
Hampir ganti, tp kebanyakan ttg practical life dr keseharian mbak. Yg penting bg saga menguasai skill jd fasilitator si kecil, skill interview dan observasi, dan jadi apa saja yg ditemui bisa dijadikan bahan bermain belajar yg seru. Misal, ketemu semut, obrol ttg semut, lalu jadi semut, lalu mewarnai semut, buat bando semut, bersih2 rumah, nti yg berhubungan satu tema, bs dikembangkan jd aneka kegiatan. Haa sy dulu awal2 buat kurikulum dan bahan praktek , suwi2 stress sendiri kalau g dimainkan. Skrg lebih luwes walau ttp ada mainan yg sengaja dibuat dan dihadirkan.
5. Tanya
bu ayu
Assalamu'alaikum bunda isnita...
Saya tertarik dengan kalimat Pembelajar yang bersungguh-sungguh di universitas kehidupan sehingga mampu lulus dengan cumlaude ketika bertemu dengan yang khalik...afwan bisa dijelaskan bunda maksudnya apa...dan cara nya seperti apa.
Jazakillah khoir
Jawab
Waalaykumsalam bunda ayu, kalimat ini sebenanrya bentuk memotivasi diri sendiri agar orientasi sy panjang hingga pertemuan dg sang pemberi hidup, kesempatan sy untuk belajar didunia ini. Kalau analoginya dulu sy lulus studi dg hasil cumlaude dan aneka prestasi, maka diuniversitas kehidupan ini, gelar yg sy target adlh Kusnul Khotimah, dg banyak catatan kebaikan di Kartu studi yg dicatat malaikat. Caranya? Mengenali diri, mencari peran spesifik dan misi hidup saya, lalu belajar istiqomah dan beesungguh2. Agar jadi bintang di track saya tsb.
6. Tanya
Kiki_cilegon
Assalamualaikum bunda farda..
Bagaimana caranya konsisten istiqomah menjalankan kewajiban sbg muslimah, mohon tipsnya, soalnya msh sering naik turun imannya, dan sring bnyak turunnya😂🙈
Trimakasih..
Jawab
Waalaykumsalam, bunda kiki.
Sebenarnya sama saja bun, banyak ditutupi aibnya,sy juga hamba biasanya yg naik turun imannya. Maka sy memilih perbanyak berkumpul dg org sholeh, org positif, dan teman2 yg mengingatkan kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
no sara
no bully
always keep smail