Long Distance Parenting
Pengasuhan Jarak Jauh
Tidak semua orangtua bisa tinggal serumah dengan anak-anaknya. Siapa sih yang mau berjauhan dengan anak dan keluarga? Mayoritas akan menjawab nggak mau. Namun kadang masalah finansial dan pendidikan membuat mereka menempuh jalan ini.
Berjauhan dengan anak bukan berarti nggak bisa tetap dekat dengan anak. Ada banyak cara membuat perpisahan sementara ini tidak menyakiti perasaan anak. Silahkan disimak.
Beri Penjelasan.
Berpisah dengan anak bukan hal yang mudah untuk dilakukan, terutama bagi ibu. Apalagi jika anak masih kecil, ia membutuhkan sosok orangtua lengkap yang menemani perkembangannya. Tapi jika kondisi memaksa untuk berpisah, bagaimana lagi.
Yang perlu dipersiapkan pertama adalah kondisi mental anak. Jangan sampai anak merasa perpisahan ini karena orangtua tidak mencintainya lagi. Kalau anak berontak, nangis, marah, kecewa, itu semua wajar.
Beri penjelasan pada anak kenapa harus berpisah sambil tenangkan si anak. Dan buat kesepakatan-kesepakatan apa saja yang dapat dilakukan ketika berpisah nanti, terutama dalam hal komunikasi. Jam berapa akan quality time dan dengan menggunakan media apa?
Samakan Pola Asuh dengan Wali
Ini untuk anak yang ditinggal kerja oleh orangtuanya, jangan sembarangan menyerahkan pengasuhan. Pilih orantua pengganti atau wali yang benar-benar bisa menerima dan menyayangi anak kita. Buat juga kesepakatan pengasuhan dengan mereka. Jangan lupa untuk menjaga hubungan baik dengan wali dengan mempersering komunikasi. Selalu pantau perkembangan anak melalui walinya. Begitu pula bagi anak yang sekolah di asrama atau di pondok pesantren, tetap jaga komunikasi.
Komunikasi Intensi dengan Anak
Lakukan komunikasi via voice call atau video call, paling tidak 3x dalam sehari. Yang pertama di pagi hari, yang kedua saat anak sudah pulang sekolah, yang ketiga sebelum mereka tidur. Selelah apapun, jaga komunikasi dengan anak agar mereka tidak merasa dibuang atau diabaikan begitu saja.
Jika sampai anak merasa begitu, lambat laun anak hanya menganggap kita sebagai mesin ATM berjalan karena ikatan emosional tidak terbentuk.
Apapun yang terjadi, orangtua harus tau meskipun pihak wali sudah memberikan perhatian dan kasih sayang pada mereka.
Anak tetap Prioritas
Jika suatu ketika anak sedang sakit,usahakan untuk pulang dan berikan motivasi kepada anak. Kalau bisa jadwalkan seminggu sekali atau sebulan dua kali untuk menjenguk anak. Tapi sesuaikan dengan jarak juga ya.
Beri penjelasan ke anak kenapa orangtua tidak bisa sering pulang, jelaskan tentang harga tiketnya, waktu tempuhnya juga. Jelaskan juga padanya tentang birokrasi kantor saat mengajukan cuti.
Gimana kalau ortu nggak bisa jenguk dalam waktu beberapa bulan Bubu?
Ajak anak untuk datangi ortu kalo gitu. Yang penting selalu ada pertemuan dengan kedua orangtuanya. Dengan begitu anak akan merasa masih memiliki orangtuanya dan orangtuanya masih mencintainya..
Bagi yang anaknya sekolah di asrama atau di pondok, saat datang berkunjung bawakan juga makanan yang disukai oleh anak-anak. Karena biasanya anak tidak boleh membawa ponsel, kita bisa meminta anak menulis kegiatan sehari-hari dalam jurnal yang bisa kita baca ketika jadwal bertemu.
Konsistensi
Yang namanya kerja itu tentu capek ya, tapi kita harus menepati janji pada anak mengenai hal-hal di point pertama. Janjian dengan orangtua membuat anak bersemangat karena memiliki sesuatu yang dinantikan, yaitu bercerita dengan orangtuanya.
Jadi ketika lelah melanda, sebaiknya mandi dulu agar kembali segar untuk menerima celoteh penuh cinta anak-anak kita. Dengan menepati janji seperti ini, anak akan tenang dan memiliki kejelasan kapan dia akan “bertemu” dengan orangtuanya lagi.
Berikan Kejutan
Lakukan hal-hal diluar apa yang sudah dijanjikan. Misalnya mengirimi anak surat yang disemprot parfum orangtuanya, mengirimkan foto fisik orangtua yang sedang bekerja, atau mengirimkan hadiah yang disukai anak.
Yang perlu saya tekankan, pengiriman hadiah yang disukai anak jangan dijadikan penebusan rasa bersalah karena ninggalin anak. Kehadiran Anda tidak bisa digantikan oleh apapun di dunia ini, jadi jangan samakan dengan mainan ya.
Untuk yang mau kirim kejutan pada anak yang sekolah di asrama atau di pondok, pastikan tidak menyalahi aturan yang berlaku ya. Pastikan sudah berkonsultasi dengan penanggungjawab disana agar anak tidak mendapat masalah.
Nah jika yang LDP adalah ayahnya, kita bisa meminta anak memilihkan hadiah kejutan juga untuk Ayah.
Quality Time
Ketika jadwal bertemu tiba, buat hari itu adalah momen berkesan. Jangan minder karena jarang bertemu dengan anak secara fisik, karena mempererat hubungan dengan anak itu kaitannya dengan kualitas dari pertemuan itu sendiri. Banyak kok yang ketemu setiap hari malah uring-uringan sama anak.
Jauhkan ponsel atau pekerjaan saat quality time tiba. Nah kalo ini boleh dijadikan ajang penebus dosa karena jauh-jauhan dari anak. Hehehe.
Selamat Praktek Semuanya.
Insya Allah minggu depan kita akan membahas tentang Teknik Meningkatkan Ikatan Cinta dengan Keluarga.
Oh iya, hasil pendidikan Konsep Kepemilikan Baba tadi pagi, Alhamdulillah misi berjalan sukses, malah saya disisain 1 kue pukis. 😍🎉
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
no sara
no bully
always keep smail