*Shiroh Rasulullah SAW*
Sebelumnya, saya mohon maaf postingan di sini telat sampai. Maafkan saya yang kadang sibuk dalam agenda lain, dan signal yang masih tidak bersahabat di sini. Saya tidak tahu pasti ini postingan akan sampai kapan di grup ini. 😂 Menunggu kehadiran signal
Baiklah, kita lanjutkan shiroh Rasulullah SAW. Kali ini diambil dari buku Muhammad teladanku.
Muhammad saat itu sudah berusia lima tahun. Ia sedang berlari menuruni bukit sambil mengejar saudara-saudaranya, yaitu anak-anak Halimah.
"Ayo, Muhammad! Kejar kami kalau bisa!" ujar Syaima, anak perempuan sulung Halimah sambil tertawa.
Anak-anak itu terus bermain. Diam-diam, ada beberapa orang Nasrani dari Habasyah sedang memperhatikan mereka.
Anak-anak terpekik senang melihat Halimah datang menjemput. Namun, wajah Halimah tampak khawatir. Dia mencurigai beberapa bayangan yang sedang mengintai sambil berbisik-bisik di kejauhan. Hatinya makin berdebar ketika orang-orang Habasyah itu datang mendekat. Tanpa memperdulikan dirinya, mereka langsung mendekati Muhammad.
"Paman mau apa?" tanya Muhammad.
"Berbaliklah, Nak! Kami ingin melihat punggungmu!" perintah salah seorang.
Muhammad membalikkan badan, lalu orang-orang Habasyah itu saling pandang dengan wajah terkejut. Tanpa berkata apa-apa lagi, mereka berbalik ke tempat semula dan kembali berbisik-bisik.
Halimah diam-diam mendekati tempat orang-orang Habasyah itu berada. Ia terkejut mendengar apa yang mereka katakan, "Kita harus merampas anak ini dan membawanya kepada raja di negeri kita. Kita telah mengetahui seluk-beluk tentang dia! Ada tanda di punggungnya yang meramalkan anak ini kelak menjadi orang besar."
Halimah menjauh. Dalam pikirannya, ia harus segera melarikan Muhammad dari mereka sesegera mungkin.
Dari mana orang-orang Habasyah itu tahu tentang Rasul terakhir? Berhasilkah Halimah menyelamatkan Muhammad? Ada yang tahu jawabannya?
Jangan lupa materi kulwapp kemarin dipraktekkan ya, bapak, ibu, dan semua member grup ini. Ceritakan kisah Rasulullah SAW dalam bentuk dongeng yang menarik sebelum anak-anak tidur, saat senggang di siang hari, ataupun waktu lainnya. Tidak perlu lama, tapi yang penting konsisten. Meskipun cuma 5 menit sehari.
Belum mahir seperti kak Galuh kemarin? Tidak apa. Bacakan saja, ayah bunda. Buku Muhammad teladanku di atas bisa jadi salah satu referensinya karena mudah dicerna anak-anak.
Semoga generasi penerus kita adalah generasi yang mencintai Allah dan Rasulullah SAW lebih dari apapun. Aamiin.
(Sumber: Muhammad teladanku, jilid 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
no sara
no bully
always keep smail