Selasa, 05 September 2017

Toilet training

belajar bersama tentang toilet training. Minggu lalu kita sudah belajar bagaimana mempersiapkan diri kita untuk menjadi pelatih alias toilet trainer anak kita, malam ini kita akan belajar bersama tentang mempersiapkan anak kita untuk toilet training.

Kapan anak siap untuk toilet training?

Pertanyaan ini muncul di hampir semua grup KHI. Padahal minggu lalu kita masih mempersiapkan diri kita. Persiapan diri ini sangat penting karena sukses tidaknya program ini tergantung kesiapan kita.

Perlu kita ketahui, kapan seorang anak siap untuk program toilet training ini berbeda-beda, tapi setiap anak yang sudah siap melakukan ini akan menunjukkan tanda-tanda.

Jadi, bagaimana sih tanda anak siap untuk toilet training sih Bubu?

1. Dia sudah bisa mengenali apakah dia sedang BAB atau BAK. Jadi ketika muncul aroma semriwing dari popoknya, coba tanyakan apakah dia BAB atau BAK. Buat istilah yang mudah diingatnya. Contohnya Pup dan pipis.

2. Tertarik mempertanyakan tentang toilet. Saat Baba siap untuk TT, setiap saya ke kamar mandi dia bertanya apa yang Bunda lakukan di dalam? Hal ini cukup nyebelin karena kadang Baba nanya hal ini di toilet mall dimana sering terjadi antrian kamar mandi. Jika ini terjadi, stay cool dan jelaskan kegiatan Anda saat itu. Udah belum tentu kita kenal sama pengunjung mall yang lain kok.

3. Merasa risih ketika popoknya kotor.

4. Mampu merasakan dirinya akan BAB atau BAK walau masih pakai popok.

Nah, lalu bagaimana caranya mempersiapkan TT anak?
1. Akrabkan diri dengan toilet beserta fungsinya. Dulu saat saya menjadi toilet trainer Baba, kami sering-sering berkunjung ke toilet hanya untuk berkenalan dengan toilet, Hahaha. Saya meletakkan bola-bola ke bak mandi ketika mengajaknya ke toilet, memasang beebrapa mobil-mobilan di pinggiran bak mandi. Saya ciptakan image bahwa toilet training itu hal yang menyenangkan.

2. Tawarkan anak untuk BAB dan BAK. Untuk BAK tawarkan sejam sekali, untuk BAB tawarkan setelah anak makan. Baba pernah marah ke saya karena saya sering bertanya apakah dia mau pipis? Hehehe

3. Ajak anak memilih celana dalam lucu sesuai dengan keinginan dia. Bebaskan dia memilih. Usahakan mencari bahan yang nyaman digunakan ya.

4. Jika Bunda menggunakan toilet duduk, beri bantalan agar anak merasa nyaman ketika menunggu si itu tiba. Hahaha. Itu apaan hayo?

5. Saat menunggu anak BAB, ajak dia mengobrol atau bercerita agar si anak tidak bosan. Apalagi jika memakai toilet jongkok, bias jadi si anak jadi capek. Jangan sampai anak merasa stress pada fase ini karena akan membuat anak males untuk TT.

6. Saat menunggu BAB dan BAK, usahakan sambil menyalakan kran air. Suara gemericik air mampu member stimulasi lho.

7. Buat papan skor yang mencatat perolehan TT anak hari ini. Beri reward sesuai dengan kesepakatan bersama. Kalau Baba dulu, saya buatkan pancake ketika dia bisa menggunakan toilet selama 10 hari.

8. Jika anak ditempatkan di daycare, pilih daycare yang memiliki program TT juga ya.

9. Jangan pernah ada paksaan dalam proses ini, karena anak sedang belajar menggunakan toilet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

no sara
no bully
always keep smail