Selasa, 05 September 2017

Cemal cemil

🌟 *Cemilan Rabu* ke-1 🌟
        6 September 2017

🍀 *Semua Anak Itu Pintar!*🍀

_Apa yang membuat orang dikatakan "pintar"?_
_Apakah itu karena dia bisa belajar keterampilan baru dengan mudah atau bisa memunculkan ide-ide baru?_
_Apakah kecerdasan itu sesuatu yang sifatnya "warisan" atau sesuatu yang dapat kita kembangkan?_

🔍 *Mengamati Kecerdasan Anak dari Perilakunya Sehari-hari* 🔍
Kita bisa menemukan kecerdasan pada anak kita dengan mengamati karakteristik-karakteristik seperti berikut:

*1. Kemampuan Bahasa Lisan*
🖊 Kosakata yang canggih
🖊 Gaya bicaranya penuh warna
🖊 Kreatif jika disuruh mendongeng
🖊 Pintar melontarkan lelucon dan permainan kata-kata

Dengan mengamati karakteristik di atas kita bisa mencari kreativitas yang tidak biasa atau pengembangan bahasa yang lebih maju dalam percakapan anak kita sehari-hari.

*2. Kemampuan Pembelajaran*
🖊 Memiliki kemampuan mempelajari informasi baru dengan cepat
🖊 Memiliki pengetahuan yang luar biasa tentang berbagai topik
🖊 Memiliki kemampuan untuk menemukan hubungan di antara ide-ide yang beragam
🖊 Memiliki daya ingat (memori) yang baik

Selanjutnya kita bisa membuat catatan dari situasi di mana anak belajar dan memahami materi baru dengan lebih cepat daripada teman-temannya. Dalam hal ini, kita harus pandai-pandai menemukan analogi dan interkoneksi kreatif yang ditampilkan anak.

*3. Kemampuan Pemecahan Masalah*
🖊 Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang menantang
🖊 Fleksibel dalam menerapkan strategi yang telah dia pelajari sebelumnya dalam memecahkan masalah yang baru
🖊 Memiliki kemampuan untuk berimprovisasi dengan benda-benda dan mateeial yang ada di sekitarnya

Dengan memberikan tugas dan problem yang tidak biasa di mana anak tidak memeliki strategi yang siap pakai.

*4. Strategi Kognitif dan Metakognitif*
🖊 Menggunakan strategi pembelajaran yang canggih
🖊 Berkeinginan untuk bisa _memahami_ bukan _menghapal_
🖊 Mudah paham dan mengerti serta efektif dalam memerhatikan sesuatu

Kita bisa meminta anak untuk menjelaskan bagaimana mereka menciptakan cara untuk hal-hal yang ingin mereka pelajari atau yang ingin mereka mudah untuk mengingatnya.

*5. Memiliki Rasa Ingin Tahu*
🖊 Haus akan ilmu pengetahuan
🖊 Cenderung banyak mengajukan pertanyaan
🖊 Adanya motivasi intrinsik untuk menguasai materi pelajaran yang menantang

Bagaimana caranya kita mematik rasa keingintahuan anak-anak, salah satunya adalah dengan mencari tahu apa yang ingin anak-anak lakukan di waktu luang mereka. Dari situ kita bisa membantunya dengan melempar pertanyaan (5W+1H) sehingga dari situ anak-anak akan mulai mencari tahu sebanyak-banyaknya.

*6. Kemampuan Kepemimpinan dan Jiwa Sosial*
🖊 Memiliki kemampuan untuk membujuk dan memotivasi orang lain
🖊 Memiliki kepekaan yang luar biasa terhadap perasaan ada bahasa tubuh orang lain
🖊 Memiliki kemampuan untuk menengahi perbedaan pendapat dan membantu orang lain untuk bisa mencapai kesepakatan

Coba perhatikan bagaimana cara anak-anak kita berinteraksi dengan teman-teman mereka di lingkungan permainan, kelompok belajar, dan aktivitas lainnya. Apakah anak-anak kita sering tampil sebagai pemimpin ataukah seringnya menjadi _follower_ saja ataukah memiliki jiwa sosial yang tinggi terhadap siapapun ataukah lebih cuek dan cenderung tidak perduli dengan sekitarnya.

Salam Ibu Profesional 

/Tim Fasilitator Bunda Sayang 2 /

📚 Sumber:

📔  Priyatna, Andri (2013). _Pahami Gaya Belajar Anak_. Jakarta, Kompas Gramedia.

Toilet training

belajar bersama tentang toilet training. Minggu lalu kita sudah belajar bagaimana mempersiapkan diri kita untuk menjadi pelatih alias toilet trainer anak kita, malam ini kita akan belajar bersama tentang mempersiapkan anak kita untuk toilet training.

Kapan anak siap untuk toilet training?

Pertanyaan ini muncul di hampir semua grup KHI. Padahal minggu lalu kita masih mempersiapkan diri kita. Persiapan diri ini sangat penting karena sukses tidaknya program ini tergantung kesiapan kita.

Perlu kita ketahui, kapan seorang anak siap untuk program toilet training ini berbeda-beda, tapi setiap anak yang sudah siap melakukan ini akan menunjukkan tanda-tanda.

Jadi, bagaimana sih tanda anak siap untuk toilet training sih Bubu?

1. Dia sudah bisa mengenali apakah dia sedang BAB atau BAK. Jadi ketika muncul aroma semriwing dari popoknya, coba tanyakan apakah dia BAB atau BAK. Buat istilah yang mudah diingatnya. Contohnya Pup dan pipis.

2. Tertarik mempertanyakan tentang toilet. Saat Baba siap untuk TT, setiap saya ke kamar mandi dia bertanya apa yang Bunda lakukan di dalam? Hal ini cukup nyebelin karena kadang Baba nanya hal ini di toilet mall dimana sering terjadi antrian kamar mandi. Jika ini terjadi, stay cool dan jelaskan kegiatan Anda saat itu. Udah belum tentu kita kenal sama pengunjung mall yang lain kok.

3. Merasa risih ketika popoknya kotor.

4. Mampu merasakan dirinya akan BAB atau BAK walau masih pakai popok.

Nah, lalu bagaimana caranya mempersiapkan TT anak?
1. Akrabkan diri dengan toilet beserta fungsinya. Dulu saat saya menjadi toilet trainer Baba, kami sering-sering berkunjung ke toilet hanya untuk berkenalan dengan toilet, Hahaha. Saya meletakkan bola-bola ke bak mandi ketika mengajaknya ke toilet, memasang beebrapa mobil-mobilan di pinggiran bak mandi. Saya ciptakan image bahwa toilet training itu hal yang menyenangkan.

2. Tawarkan anak untuk BAB dan BAK. Untuk BAK tawarkan sejam sekali, untuk BAB tawarkan setelah anak makan. Baba pernah marah ke saya karena saya sering bertanya apakah dia mau pipis? Hehehe

3. Ajak anak memilih celana dalam lucu sesuai dengan keinginan dia. Bebaskan dia memilih. Usahakan mencari bahan yang nyaman digunakan ya.

4. Jika Bunda menggunakan toilet duduk, beri bantalan agar anak merasa nyaman ketika menunggu si itu tiba. Hahaha. Itu apaan hayo?

5. Saat menunggu anak BAB, ajak dia mengobrol atau bercerita agar si anak tidak bosan. Apalagi jika memakai toilet jongkok, bias jadi si anak jadi capek. Jangan sampai anak merasa stress pada fase ini karena akan membuat anak males untuk TT.

6. Saat menunggu BAB dan BAK, usahakan sambil menyalakan kran air. Suara gemericik air mampu member stimulasi lho.

7. Buat papan skor yang mencatat perolehan TT anak hari ini. Beri reward sesuai dengan kesepakatan bersama. Kalau Baba dulu, saya buatkan pancake ketika dia bisa menggunakan toilet selama 10 hari.

8. Jika anak ditempatkan di daycare, pilih daycare yang memiliki program TT juga ya.

9. Jangan pernah ada paksaan dalam proses ini, karena anak sedang belajar menggunakan toilet.